Pemilihan induk ikan nila dalam kegiatan usaha pembenihan mempunyai peran yang
sangat penting dalam menunjang
keberhasilan, karena induk merupakan salah satu faktor utama yang akan
menentukan kualitas dan kuantitas benih yang dihasilkan.
Jumlah induk ikan nila pada suatu areal/kolam
pemijahan ditentukan oleh induk jantan dan ukuran induk.
Hal ini disebabkan sifat ikan nila memijah adalah dimana
induk jantan akan membuat suatu daerah teritorial yang tidak boleh digangggu
ikan lain.
Jumlah ikan betina umumnya lebih banyak dari pada ikan jantan agar
mudah memberi kesempatan pada jantan untuk dapat menemukan betina yang matang gonad. Ikan nila yang ukurannya
masih kecil belum menampakkan perbedaan alat kelamin. Setelah mencapai bobot
50 -
60 g perbedaan kelamin sudah mulai dapat terlihat.
Perbedaan
berdasarkan jenis kelaminnya, ikan nila jantan memiliki
ukuran sisik yang lebih besar dari pada ikan nila betina.
Alat kelamin ikan nila jantan berupa tonjolan yang agak
runcing yang berfungsi sebagai muara saluran urin dan saluran sperma yang
terletak di depan anus. Jika diurut, perut ikan nila jantan akan mengeluarakan
cairan bening.
Sedangakan ikan nila betina mempunyai lubang genital
terpisah dengan lubang saluran urin yang
terletak di depan anus.
Bentuk hidung dan rahang belakang ikan nila jantan
melebar dan berwarna biru muda. Pada ikan betina, bentuk hidung dan rahang
belakang agak lancip dan berwarna kuning terang. Sirip punggung dan sirip ekor
ikan nila jantan berupa garis putus-putus. Sementara itu, pada ikan nila
betina, garis berlanjut (tidak putus) dan melingkar.
mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan. sampai jumpa lagi.....